Tak ku pinta pun malapetaka, yang jatuh menimpa dan menguji cinta kita Namun daku tak sanggup lihatmu, mengorban dirimu semata-mata untukku Wahai, sayang Kau sepatutnya dicinta jejaka yang lebih sempurna..
Pergilah, sayang Dirimu kan tetap daku kenang Setiap malam berlinang airmataku, jadi perangsang Merindumu, sayang..
Jangan pula dikau salah sangka, ku mungkiri janji tuk tak mencintai lagi Tapi kini izin ku undur diri, kerna ku tak mampu tuk membahagiakanmu Memang sayang untukku melepaskanmu Biarku tanggung deritaku..
Dakaplah aku untuk kali terakhir, oh kasihku Berikanku peluang untuk menatapi wajahmu Agar abadi di ingatanku.. - KRU
P/s: Andai engkau merasekan sakitnye sekarang, aku telah terlebih dulu merasekannye saat kau berubah. - Fadz
I saw something.. Straight away took a 'phone order' paper, and wrote these two phrases. I was talking to myself, and Farah was in front of me. She took the paper, she said "it hurts". I said, I was hurt back then too, and still now because of a single word. Words can hit you right on the face, sometimes, which it hurts also.. And can tell you anything, which is sometimes you tend to misinterpret it.
Hate everytime when I come across songs like this. One kind sey.. It's very sad. Thanks to Nurul, though.. Hehe. ;) well, nice song. So sad when it comes to, "setiap malam berlinang, airmataku jadi perangsang.." hah! I thought I was the only one yang macam ni.. KRU pon same. Hahaha.